Selasa, 27 November 2012

ilmu sosial dasar di bidang psikologi



     A.    ABSTRAKSI

Sosiologi ditinjau dari sifatnya digolongkan sebagai ilmu pengetahuan murni (pure science) bukan ilmu pengetahuan terapan (applied science). Sosiologi dimaksudkan untuk memberikan kompetensi kepada peserta didik dalam memahami konsep-konsep sosiologi seperti sosialisasi, kelompok sosial, struktur sosial, lembaga sosial, perubahan sosial, dan konflik sampai pada terciptanya integrasi sosial. 

Sosiologi mempunyai dua pengertian dasar yaitu sebagai ilmu dan sebagai metode. Sebagai ilmu, sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis berdasarkan analisis berpikir logis. Sebagai metode, sosiologi adalah cara berpikir untuk mengungkapkan realitas sosial yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.


      B.    PENDAHULUAN
1.     Latar belakang
Psikologi sosial adalah suatu studi tentang hubungan antara manusia dan kelompok. Para ahli dalam bidang interdisipliner ini pada umumnya adalah para ahli psikologi atau sosiologi, walaupun semua ahli psikologi sosial menggunakan baik individu maupun kelompok sebagai unit analisis mereka.

Psikologi sosial sempat dianggap tidak memiliki peranan penting, tapi kini hal itu mulai berubah. Dalam psikologi modern, psikologi sosial mendapat posisi yang penting. psikologi sosial telah memberikan pencerahan bagaimana pikiran manusia berfungsi dan memperkaya jiwa dari masyarakat kita. Melalui berbagai penelitian laboratorium dan lapangan yang dilakukan secara sistematis, para psikolog sosial telah menunjukkan bahwa untuk dapat memahami perilaku manusia, kita harus mengenali bagaimana peranan situasi, permasalahan, dan budaya.

Walaupun terdapat banyak kesamaan, para ahli riset dalam bidang psikologi dan sosiologi cenderung memiliki perbedaan dalam hal tujuan, pendekatan, metode dan terminologi mereka. Mereka juga lebih menyukai jurnal akademik dan masyarakat profesional yang berbeda. Periode kolaborasi yang paling utama antara para ahli sosiologi dan psikologi berlangsung pada tahun-tahun tak lama setelah Perang Dunia II.[2] Walaupun ada peningkatan dalam hal isolasi dan spesialisasi dalam beberapa tahun terakhir, hingga tingkat tertentu masih terdapat tumpang tindih dan pengaruh di antara kedua disiplin ilmu tersebut.


C.     ISI
Ilmu Sosial Dasar di bidang psikologi                                                                                    
Pengertian
      Psikologi sosial sebagai ilmu yang merupakan cabang ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu tersebut menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial, seperti situasi kelompok,situasi massa dan sebagainya termasuk di dalamnya interaksi antara orang dan hasil kebudayanya.
      Psikologi sosial juga merupakan suatu ilmu pengetahuan baru dalam abad modern. Ilmu ini mulai di rintis pada tahun 1930 di amerika serikat dan kemudian juga di Negara-negara lain. Sebagai displin ilmu yang relatif baru dalam perkembangannya ia banyak menggunakan materi-materi yang sudah tersedia dalam disiplin ilmu sosial lainnya, seperti dari sosiologi dan antropologi misalnya konsep-konsep tentang norrna,sruktur social dan peran adalah konsep yang di ambil dari disiplin ilmu yang sudah lebih dahulu berkembang.
Pengkajian psikologi social dan ruang lingkupnya akan dapat member gambaran tentang apa pengertian psikologi sosial dan apa saja yang menjadi objek dalam studinya. Mempelajari modul Psikologi Sosial dan Ruang Lingkupnya merupakan pangkal otakuntuk mengetahui lebih lanjut tentang prinsip-prinsip maupun proses yang tingkah laku seseorang sebagai mahluk sosial.


Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar
Ditinjau dari segi objeknya,psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan besar,yaitu:
a.       Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari manusia
b.      Psikologi yang menyelidiki gdan mempelajari hewan,yang umumnya lebih tegas disebut psikologi hewan

Kesulitan lain dalam pembentukan teori psikologi social adalah menentukan ruang lingkup suatu teori seperti berikut ini:
a)      jangkauan penerapan (comprehensiveness), yaitu untuk berapa banyak (macam) fenomena atau kepribadian teori ini dapat diterapkan.
b)      Keterbatasan ,yaitu sampai dimana perlu diberikan prasyarat pada kondisi dimana fenomena itu timbul agar suatu teori dapat dinyatakan berlaku.
c)      Keumuman (generality),sampai dimana teori bias diperluas untuk mencakup situasi-situasi yang tidak tercakup dalam fenomena awal yang dijadikan dasar untuk penyusunan teori yang bersangkutan.

       Sebagaimana ilmu-ilmu yang lain,psikologi sosial bertujuan untuk mengerti suatu gejala atau fenomena.dengan mengerti suatu fenomena,kita dapat membuat peramalan-peramalan tentang kapan akan terjadinya fenomena tersebut dan bagaimana hal itu akan terjadi. Selanjutnya , dengan pengertian dan kemampuan peramalan itu,kita dapat mengendalikan fenomenaitu sampai batas-batas tertentu. Inilah sebetulnya tujuan dari ilmu,termasuk psikologi sosial. (namun,tentu saja tidak selalu kalau kita bisa mengontrol suatu gejala maka kita sudah mengerti betul tentang gejala itu. Seorang pengemudi mobil misalnya,dapat mengendalikan mobilnya tanpa ia mengrti betul tentang mekanisme yang menggerakkan mobil tersebut).

Psikologi yang dipelajari secara praktis dapat dipraktekan dalam bermacam-macam bidang ,misalnya dalam bidang pendidikan,dalam bidang indrusti atau perusahaan dan sebagainya. Psikologi yang berusaha mempelajari jiwa manusia, ternyata banyak mendapat kesulitan ,oleh karena objek penyelidikannya adlah abstrak ,yang tidak dapat diselidiki secara langsung,tetapi diselidiki keaktifannya yang terlibat melalui manifestasi tingkah laku atau perbuatan. Dapat dimisalkan bila kita mempelajari tentang angina,objeknya sendiri secara langsung tidak dapat dilihat ,namun dari keaktifannya ,bila ada daun yang bergerak atau debu beterbangan ,maka jelas ada ,seperti itu pulalah bila kita mempelajari jiwa.

Jadi dalam mempelajari psikologi ini,kita akan membatasi diri pada tingkah laku manusia,karena manusia adalah makhluk tuhan tertinggi derajatnya diantara makhluk-makhluk yang lain.

      Metode sosial
Obyek manusia mempelajari psikologi sosial adalah kegiatan-kegiatan sosial / gejala-gejala sosial. Sedangkan metode sosial antara lain:
a. Metode Eksperimen,
b. Metode survey,
c. Metode Observasi,
d. Metode diagnostik – psychis,
e. Metode Sosiometri.






     D.   KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan  diatas dapat kita simpulkan bahwa sangatlah kuat pengaruhnya ilmu sosial dasar terhadap bidang psikologi, tentunya pembangunan karakter seseorang. Satu dengan lainnya memiliki hubungan yang erat dalam pembangunan karakter masing-masing individu sendiri.  Dapat dikatakan  ilmu sosial dasar sekali lagi sangat berpengaruh besar dalam psikologi tiap tiap individu dalam pembangunan masing-masing karakter.

     E.    DAFTAR PUSTAKA

ilmu sosial dasar di bidang pendidikan



     A.    ABSTRAKSI
     Pendidikan tinggi menduduki strata tertinggi dalam dunia pendidikan dan berperan penting dalam menghasilkan sarjana-sarjana yang mampu bersaing di era globalisasi ini, dan juga diharapkan mencetak mahasiswa-mahasiswa yang peka terhadap lingkungan sosial di sekitarnya.


-ILMU SOSIAL DASAR juga ditunjang oleh kelompok mata kuliah lain diantaranya: pancasila, pendidikan sejarah perjuangan bangsa, agama, kewiraan,IAD, ISD, IBD.

- ILMU SOSIAL DASAR sebagai bagian dari Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) adalah hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya, jadi dalam prosesnya dibutuhkan peran penting dari manusia itu sendiri agar tercapai hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitarnya. 


 



      B.    PENDAHULUAN
       1.     Latar belakang
        Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses pembelajaran, pemberianpengetahuan, keterampilan dan sikap melalui pikiran, karakter serta kapasitas fisik denganmenggunakan pranata pranata agar tujuan yang ingin dicapai dapat dipenuhi. Pendidikandapat diperoleh melalui lembaga formal dan informal. Penyampaian kebudayaan melaluilembaga informasi tersebut dilakukan melalui enkulturasi semenjak kecil di dalam lingkungankeluarganya.
          Dalam masyarakat yang sangat kompleks, terspesialisasi dan berubah cepat,pendidikan memiliki fungsi yang sangat besar dalam memahami kebudayaan sebagai satukeseluruhan.Dengan makin cepatnya perubahan kebudayaan, maka makin banyak diperlukanwaktu untuk memahami kebudayaannya sendiri. Hal ini membuat kebudayaan di masadepan tidak dapat diramalkan secara pasti, sehingga dalam mempelajari kebudayaan barudiperlukan metode baru untuk mempelajarinya.
         Dalam hal ini pendidik dan antropologharus saling bekerja sama, dimana keduanya sama-sama memiliki peran yang penting dansaling berhubungan. Pendidikan bersifat konservatif yang bertujuan mengekalkan hasil-hasilprestasi kebudayaan, yang dilakukan oleh pemuda-pemudi sehinga dapat menyesuaikan diripada kejadian-kejadian yang dapat diantisipasikan di dalam dan diluar kebudayaan sertamerintis jalan untuk melakukan perubahan terhadap kebudayaan.

C.     ISI
Ilmu Sosial Dasar di bidang pendidikan
1.      Ilmu alamiah adalah ilmu yang mempelajari tentang alam, yang berhubungan lingkungan alam seperti fisika, kimia, biologi,astronomi, botani dll.
2. Ilmu Sosial adalah ilmu yang mempelajari sosial manusia di lingkungan sekitar seperti sosiologi, ekonomi, politik, antropologi sejarah, psikologi, geogrofi dll.
3. Ilmu budaya adalah ilmu yang mempelajari adat istiadat atau kebiasaan hidup   manusia di suatu wilayah seperti bahasa, agama, kesusastraan, kesenian dll.
                                     
Pengertian
Menurut G. TERRY PAGE, dkk
Proses pengembangan kemampuan dan perilaku manusia secara keseluruhan.

Menurut CARTER V. GOOD
Proses dimana orang di hadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol, sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial.

Tujuan
- Menanamkan nilai-nilai sosial dalam hal bermasyarakat.

Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar di bidang pendidikan

Berdasarkan ruang lingkup di atas masih perlu penjabaran untuk bisa dioperasionalkan ke pokok bahasan dan sub pokok bahasan. Yaitu :

1. Mempelajarai adanya berbagai masalah pendidikan dan hubungan dengan perkembangan pendidikan dan kebudayaan2. Mempelajari adanya masalah individu dengan masyarakat.
3. Mengkaji masalah kependidikan dan sosialisasi pendidikan.
4. Mempelajari hubungan antar pendidikan yang ada.
5. Mempelajari hubungan antara pelapisan sosial pendidikan dan persamaan di pendidikan.
6. Mempelajari masalah yang dihadapi sebuah ilmu sosial di pendidikan.



    D.   KESIMPULAN
Kesimpulan Ilmu Sosial Dasar dalam bidang pendidikan adalah agar pendidikan tinggi di harapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang memiliki seperangkat pengetahuan yang terdiri atas kemampuan akademis,kemampuan professional, dan kemampuan personal.
serta dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep - konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi, penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan lagi sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya dapat menjadi lebih besar, memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas, dan memiliki kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan terpelajar Indonesia.
khususnya berkenaan dengan sikap tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia-manusia lainnya, serta sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan.



    E.    DAFTAR PUSTAKA
http://abenknst.blogspot.com/2010/06/pengertian-dan-ruang-lingkup-ilmu.html

ilmu sosial dasar



      A.    ABSTRAKSI
Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang ilmu pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social (seperti geografi social, sosiologi, antropologi sosial, ilmu politik, ekonomi, sejarah dll.


      Ilmu sosial dasar bertujuan untuk membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian agar wawasannya lebih luas. khususnya berkenaan dgn sikap dan tingkah laku manusia dlm menghadapi manusia2 lain, serta sikap dan tingkah laku manusia2 lain terhadap manusia yg bersangkutan secara timbal balik.


Ada pun tujuannya yaitu : 

Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah masalah sosial yang ada dalam masyarakat. 
Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usahamenanggulanginya. 



      Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya)
Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat. 



      Fungsi dari ilmu sosial dasar yaitu, memberikan pengetahuan dasar danpengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untukmengkaji gejala-gejala sosialkebudayaan agar daya tanggap,persepsi, dan penalaran mahasiswadalam menghadapi lingkungan sosialbudaya dapat ditingkatkan sehinggakepekaan mahasiswa pada lingkungannyamenjadi lebih besar. 

     B.    PENDAHULUAN
1.     Latar belakang

Ilmu sosial dasar adalah Ilmu pengetahuan yang menelaah masalah – masalah sosial, dengan menggunakan pengertian (fakta, konsep, serta teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu sosial seperti : sejarah, ekonomi, geografi, sosial, sosiologi, antropologi dan psikologi sosial.
Sosialisasi adalah proses seumur hidup dimana suatu individu melakukan adaptasi dan pengakraban diri terhadap individu lain disuatu lingkungan. Dalam proses sosialisasi, manusia merupakan pelaku utama yang memang hakikatnya sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri.
Masing – masing pribadi manusia tentunya memiliki ragam karakteristik yang berbeda satu sama lain seperti dilihat dari sisi adat, ras, budaya dll, hal tersebut dipelajari juga dalam ilmu antropologi yang membahas lebih spesifik mengenai manusia dari berbagai aspek.
C.     ISI
        Ilmu Sosial Dasar

Pengertian


Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti : sejarah, ekonomi, geografi, sosial, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial.

Tujuan


Sebagai salah satu dari mata kuliah dasar umum. Ilmu Sosial Dasar mempunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar :
a.Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan maslah-masalah sosial yang ada di dalam masyarakat.
b. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
c. Menyadari setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya mendekatinya mempelajarinya secara kritis dan interdisipliner.
d. Memahami jalan pikiran para ahli dalam bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.

Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Sosial dasar (ISD) dan Ilmu Pengetahuan sosial (IPS) kedua-duanya mempunyai persamaan dan perbedaan.

Persamaan ISD dan IPS yaitu :
a. Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan.
b. Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
c. Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan social dan masalah sosial.

Perbedaan ISD dan IPS yaitu :
a. Ilmu sosial dasar diberikan di Perguruaan Tinggi, Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di sekolah dasar dan sekolah lanjutan.
b. Ilmu sosial dasar merupakan mata kuliah tunggal sedangkan ilmu pengetahuan sosial dasar merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran(untuk sekolah lanjutan).
c. Ilmu Sosial dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang ilmu pengetahuan social diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.

Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar

Bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan 3 golongan :
1. kenyataan-kenyataan social yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
2. konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial
3. masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang mana antara yang satu dengan yang lainnya berbeda.

            Berdasarkan bahan kajian seperti yang disebut diatas, dapat dijabarkan lebih lanjut ke dalam pokok bahasan dan sub pokok bahasan, untuk dapat di operasionalkan.  
Ilmu Sosial Dasar terdiri dari 8 Pokok Bahasan, dari kedelapan pokok bahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya :
1. Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan 
     masyarakat dan kebudayaan.
2. Masalah individu, keluarga dan masyarakat.
3. Masalah pemuda dan sosialisasi.
4. Masalah hubungan warga Negara dan Negara.
5. Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
6. Masalah masyarakat perkotaan dan pedesaan.
7. Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan Integrasi.
8. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.





    D.   KESIMPULAN
Jadi, Dalam ilmu sosial dasar membahas mengenai permasalahan sosial yang terjadi ditengah kehidupan masyarakat social. sementara dalam ilmu Antropologi lebih fokus membahas tentang segala aspek dari manusia (individu yang melaksanakan, melakukan dan yang menciptakan permasalahan sosial) yang terdiri dari aspek fisik dan nonfisiknya.

Antropologi budaya memfokuskan kajiannya terhadap budaya umat manusia, sedangkan antropologi sosial mengkaji tentang masyarakat manusia. Berdasarkan ruang

ingkup kajian tersebut , maka dapat dikatakan bahwa antropologi sosial bersumber dari ruang lingkup yang sama, karena masyarakat dan budaya merupakan satu kesatuan sistem yang tak terpisahkan, sehingga keduanya sering disebut sebagai antropologi sosial-budaya.


    E.    DAFTAR PUSTAKA

Rabu, 14 November 2012

Dampak sosialisasi masyarakat bagi perkembangan pendidikan anak


A.     ABSTRAKSI
·         Pengertian sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.

·         Peranan pendidikan
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manuia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Disisi lain proses perkembangan dan pendidikan manusia tidak hanya terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem pendidikan formal ( sekolah ) saja

·         Fungsi pendidikan
1.      Pengembangan kecerdasan pikiran dan pengetahuan
2.      Sosialisasi
3.      Transisi dari rumah ke masyarakat: ketika berada di keluarga

·         Dampak lingkungan pendidikan
          Lingkungan pendidikan sangatlah luas, meliputi : Sekolah, Tempat Kursus, Privat, Rumah Tangga, Pergaulan Antar Teman, Hubungan dengan Masyarakat, dan lainnya.
Dampak di bagi menjadi dua dalam masyarakat seperti berikut.
1.      Dampak positif
2.      Dampak negative

·         Fungsi Lingkungan Pendidikan Terhadap Proses Pendidikan Manusia
Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang besar dalam ketiga kegiatan pendidikan, yakni:
1.                   pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya
2.                   pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan
3.                   pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan.


B.         PENDAHULUAN


1.         LATAR BELAKANG
Manusia senantiasa hidup dalam suatu lingkungan , baik lingkungan fisik, psikis, atau spiritual yang didalamnya ia adakan hubungan timbal balik sejak dilahirkan. Dalam hubungan timbal balik itu, tentulah jadi saling mempengaruhi antara manusia dan lingkungannya pada umumnya. Dalam menguraikan pengaruh masyarakat terhadap perkembangan sosial, akan ditekankan kepada  pengaruh kelompok sosial yang pertama dihadapi manusia sejak ia dilahirkan, yaitu kelompok keluarganya, berdasarkan hasil eksperimen-eksperimen yang telah dilakukan mengenai hal ini.

Dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan adalah  usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar anak sebagai peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dalam masyarakat, bangsa dan negara.
        Pendidikan merupakan jasa yang berupa proses pembudayaan, pengertian ini berimplikasi terhadap adanya input dan output. Dalam hal ini yang menjadi input adalah peserta didik, sarana, prasarana, dan lingkungan, sedangkan outputnya adalah jasa pelayanan pendidikan, lulusan atau alumni dan hasil penelitian.


C.         ISI
1.         PEMBAHASAN

a.      Pengertian sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.


b.      Peranan pendidikan
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manuia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Disisi lain proses perkembangan dan pendidikan manusia tidak hanya terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem pendidikan formal ( sekolah ) saja.

Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkunga itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan. Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan manusia untuk mencapai hasil yang maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem pendidikan formal dijalankan. Namun juga tergantung pada lingkungan pendidikan yang berada diluar lingkungan formal.


c.       Fungsi pendidikan
·         Pengembangan kecerdasan pikiran dan pengetahuan: sekolah adalah sebuah lembaga yang di samping mengembangkan pribadi anak didik secara menyeluruh juga merupakan lembaga penelitian guna pengembangan ilmu dan pengetahuan secara lebih ilmiah.

·         Sosialisasi: sekolah mempunyai peranan yang penting di dalam proses sosialisasi, yaitu proses membantu perkembangan individu menjadi makhluk sosial, makhluk yang dapat beradaptasi dengan baik di masyarakat.

·         Transisi dari rumah ke masyarakat: ketika berada di keluarga, kehidupan anak serba menggantungkan diri kepada orang tua, maka memasuki sekolah, dia mendapatkan kesempatan untuk melatih diri sendiri dan tanggung jawab sebagai persiapan sebelum ke masyarakat.

d.      Dampak lingkungan pendidikan
          Lingkungan pendidikan sangatlah luas, meliputi : Sekolah, Tempat Kursus, Privat, Rumah Tangga, Pergaulan Antar Teman, Hubungan dengan Masyarakat, dan lainnya.

            Dengan kemajuan teknologi informasi, maka pihak orang tua dan guru tidak dapat lagi membatasi lingkungan pendidikan yang semakin luas dan semakin mendunia. Akhirnya perkembangan anak didik menajdi semakin sulit di lihat, baik  oleh gurunya maupun orang tuanya.

·         Dampak positif
Dampak positif bagi masyarakat : Dengan banyaknya kelompok ilmiah remaja, dan kelompok lainnya yang melaksanakan kegiatan yang bersifat positif dan konstruktif, maka diprediksi angka  kenakalan remaja akan menurun, bukan saja masyarakat akan lebih tenang, tapi juga akan muncul  calon tokoh masyarakat di masa depan dari remaja-remaja yang berprestasi.

·         Dampak negative
Dampak negatif bagi masyarakat : Masa remaja yang sedang mecari identitas diri, jika salah pergaulan dalam lingkungannya, akan menyusahkan masyarakat. Jika mereka bergaul dengan kelompok pencandu narkoba, mereka akan menjadi pecandu narkoba. Jika bergaul dengan kelompok teroris, mereka akan menjadi teroris, dan lain-lain.   
Sedangkan mereka belum mampu berfikir kritis, dan belum mampu untuk menolak ajakan/rayuan/jebakan dari kelompok-kelompok tersebut. Tidak adanya kepedulian serta sikap tidak mau tahu, dan acuh dari anggota masyarakat, terhadap kegiatan kelompok remaja, akan memperburuk situasi. Sikap menyalahkan remaja juga bukan sikap yang bijaksana, tetapi akhirnya tetap saja masyarakat sendiri yang akan menanggung resiko yang mahal.
                            
e.      Fungsi Lingkungan Pendidikan Terhadap Proses Pendidikan Manusia
Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang besar dalam ketiga kegiatan pendidikan, yakni:
4.                   pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya
5.                   pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan
6.                   pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan.
Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Terdapat hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi antara lingkungan yang satu dengan lingkungan yang lain.

      Lingkungan keluarga sebagai dasar pembentukan sikap dan sifat manusia. Lingkungan sekolah sebagai bekal keterampilan dan ilmu pengetahuan, sedangkan lingkungan masyarakat merupakan tempat praktek dari bekal yang diperoleh di keluarga dan sekolah sekaligus sebagai tempat pengembangan kemampuan diri.



                                                                                                         

D.              KESIMPULAN
Proses mencapai tujuan pendidikan untuk menghasilkan manusia yang unggul baik secara pribadi maupun penguasaan ilmu pengetahuan tidak hanya tergantung tentang bagaiamana sistem pendidikan dijalankan oleh lingkungan pendidikan formal. Namun juga dipengaruhi oleh lingkungan keluarga serta lingkungan masyarakat. Antara lingkungan pendidikan yang satu dan lingkungan yang lain yang disebut sebgaia tripusat. Pendidikan tidak dapat berdiri sendiri, namun ada hubungan saling mempengaruhi diantara lingkungan pendidikan.
penjelasan yang sudah di berikan tentang dampak sosialisasi masyarakat terhadap perkembangan pendidikan anak. dampak atau pengaruh yang di berikan terhadap anak dalam lingkungan pendidikannya sangatlah berpengaruh.
Akan tetapi dampak dari sosialisasi masyarakat ada yang berpengaruh posisitif dan negatif . oleh karena itu kembali terhadap peran orang tua yang harus mengawasi anak dengan sebaik mungkin, kapan waktunya belajar, sekolah,dimana dia bermain , dengan siapa anak bergaul ,disitulah orang tua harus memperhatikan anak , demi membantu perkembangannya .


E.                  DAFTAR PUSTAKA