Selasa, 29 Oktober 2013

Teori Organisasi Umum


RESUME MINGGU KEDUA PRESENTASI

Kelompok 3 (Pengambilan keputusan dalam organisasi)

Menurut saya mengenai pengambilan keputusan yang telah di jelaskan oleh kelompok ini adalah. Metode pengambilan keputusan paling ideal sebenarnya tidak ada yang ideal. Semua nya tergantung masalah yang dihadapi, juga tergantung organisasi nya itu sendiri. Jika ingin mengambil keputusan itu biasa nya ada yang mengikuti pimpinannya di dalam organisasi tersebut . seperti hal nya gaya kepemimpinan di dalam organisasi, apakah iya menindak tegas dalam pengambilan keputusan yang tepat, atau apakah iya hanya asal saja dalam mengambil keputusan.

Jikalau bisa seorang pimpinan harus mengkombinasikan tahapan pengambilan keputusan dengan cara disosialisasikan agar seluruh anggota menerima keputusan yang telah di buat, jika dalam pengambilan keputusan itu menyebabkan terjadi nya konflik, maka bisa di ambil jalan untuk melakukan musyawarah kembali, dan jika hal itu belum bisa di terima bisa dilakukan voting.

Dalam melakukan voting biasanya orang orang yang kalah suara mereka membuat kelompok baru, dan jika hal itu terjadi maka mereka akan mengeluarkan diri mereka dari organisasi tersebut karna merasa visi misi mereka sudah tidak sama dengan visi misi dalam organisasi itu. Dan hal itulah yang disebuat tidak mempunyai kedewasaan dalam organisasi.

Dan dalam metode pengambilan keputusan itu ada 4 salah satu nya dengan menggunakan kekuatan fisik, dalam metode ini sangat tidak baik untuk dilakukan karna tidak akan menyelesaikan masalah yang terjadi, dan lebih baik menerima keputusan yang ada. Dan dalam teknik pengambilan keputusan salah satu nya pengambilan keputusan modern ini melibatkan para ahli di bidang nya dengan memeriksa catatan masa lalu (masalah yang pernah di alami) dan dihubungankan oleh budaya yang saat itu berlangsung. Saya rasa cukup. Terima kasih.


Kelompok 4 (peran komunikasi dalam organisasi)

Menurut saya yang telah kelompok 4 jelaskan dapat di mengerti seperti hal berikut ini. Berkomunikasi itu sangat diperlukan dalam organisasi agar organisasi itu dapat berjalan dengan baik dan menjadi organisasi yang berintegritas. Disetiap organisasi itu harus mempunyai struktur komunikasi. Komunikasi yang paling ideal dengan face to face (bertatap muka secara langsung) agar lebih bisa terpahami bahasa tubuhnya , mimik nya (ekspresi). Sehingga, jika tidak face to face biasanya akan timbul masalah yaitu kurang nya pemahaman terhadap komunikasi yang berjalan.

Ada 2 cara komunikasi yaitu internal dan eksternal. Internal terdiri dari vertical dan horizontal yang di maksudkan misal nya komunikasi antara bos dan bawahan.  Komunikasi yang baik, jika kita berkomunikasi  harus menyadari level kita, jika kita berkomunikasi dengan bos, gaya bahasa yang kita gunakan harus baik, namun jika kita berkomunikasi antara kita dengan teman gaya berbahasa seperti apapun tidak akan menjadi masalah. Maka dari itu kita harus mempelajari banyak tentang gaya berkomunikasi yang baik.

Juga diiringi dengan pemilihan media yang sesuai, jika yang ingin di bicarakan banyak lebih baik  menggunakan telepon secara langsung terhadap orang yang bersangkutan. Sangatlah tidak baik jika kita membahas suatu pembicaraan yang banyak menggunakan media sms karna akan terjadi hambatan dalam berkomunikasi.

Adat atau budaya juga pemicu terjadinya hambatan dalam berkomunikasi karna bisa terjadi perbedaan makna. Dan prinsip organisasi ke masyarakat luar , kita harus memperkenal kan organisasi tersebut dengan mensosialisasikannya. Seperti melakukan kegiatan dengan lingkungan sekitar agar lingkungan sekitar menerima keberadaan organisasi tersebut. Saya rasa cukup. Terima kasih.

Senin, 28 Oktober 2013

Teori Organisasi Umum


RESUME MINGGU PERTAMA PRESENTASI

Kelompok 1 (ORGANISASI)

Dari presentasi kelompok 1 yang telah di paparkan  mengenai organisasi, menurut saya oganisasi merupakan sekumpulan orang banyak yang mempunyai visi dan misi yang sama. Dengan memiliki visi dan misi dalam sebuah organisasi  kegiatan di dalam nya akan berjalan dengan baik tanpa melupakan harapan yang ingin dicapai hingga memikirkan masa depan organisasi tersebut.

Dan penting nya organisasi itu sangat berperan penting bagi kelangsungan kehidupan seseorang, karena dengan ikut berorganisasi kita dapat mengeluarkan inspirasi atau pun pendapat kita di depan khalayak banyak. Belajar bagaimana bertanggung jawab dengan perkerjaan dalam kegiatan organisasi, bagaimana bersikap dengan orang lain, belajar menerima pendapat, menghargai sesama, dan mengajak suatu masyarakat untuk lebih berperan aktif  serta peduli terhadap masyarakat luas.

Dalam organisasi pasti ada baik dan buruk nya, berbicara mengenai pandangan masyarakat nya, dapat dilakukan cara dengan menyakini ke masyarakat bahwa organisasi yang di jalani adalah organisasi yang mempunyai integritas yang bagus untuk masyarakat. Dengan melakukan hal hal positif seperti membuat program untuk membantu orang orang yang kurang mampu. Seperti, mengadakan bagi bagi sembako, mengadakan baksos, mengadakan pembelajaran kepada anak anak jalanan serta kepada orang tua nya. Dan berbagai kegiatan positif lainnya di khalayak masyarakat luas. Itu lah yang bisa saya tangkap dari presentasi kelompok satu. Terima kasih.

Kelompok 2 (KONFLIK DALAM ORGANISASI)

Dari presentasi yang saya dan teman teman saya jelaskan dan diskusikan bersama dengan audiens. Seperti yang kita ketahui bersama  Konflik terjadi karena adanya perbedaan atau masalah yang terbentur satu sama lain , Konflik dalam organisasi itu pasti terjadi dan tidak dapat dihindarkan. konflik bisa terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok maupun konflik antara kelompok  dengan kelompok yang lain. 

Meskipun konflik berpandangan negative namun konflik mempunyai keuntungan yaitu sebagai pengembang daya pikir, pemacu kreativitas, Sebagai alat pembelajaran dalam menyampaikan pandangan dengan jelas, dan mendorong ke arah perubahan, dan Sebagai katup pengaman (jika muncul konflik yang lebih intens).

Dan cara yang paling baik untuk memecahkan masalah itu adalah dengan melakukan KOMPROMI , karena kompromi itu sendiri memiliki arti bahwa pemecahan konflik dengan cara kedua belah pihak mencari jalan tengah. Dengan maksud bahwa jika suatu permasalahan itu di selesaikan oleh orang orang yang terlibat konflik maka yang mengatur jalan nya damai hanya mereka yang terlibat tanpa ada nya campur tangan orang lain. Iyaa itu lah yang saya pahami mengenai konflik dalam organisasi. Terima kasih.



Kamis, 17 Oktober 2013

Teori Organisasi Umum



KONFLIK DALAM ORGANISASI







Aldiano J.Putra  (10112582)
 Bayu A.Pratama (11112386)
    Erda O.Rusmana ( 12112514)
   Indriani F. Pieter  (13112725)
      Rahman R       (15112930)
       Riri Rizabil   (16112442)
     Septian P. Gianyar (16112932)


KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami sampaikan kepada Tuhan YME yang dengan kemurahanNYA tugas tulisan kelompok kami yang berjudul  “ KONFLIK DALAM ORGANISASI ” dapat terselesaikan. Tema dari tulisan kami merupakan sebuah masalah yang banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari di kehidupan bermasyarakat. Sebuah masalah yang banyak dialami oleh masyarakat dalam kegiatan berorganisasi.
Makalah ini dibuat dalam rangka untuk memeperdalam pemahaman tentang organisasi, terutama pemahaman tentang konflik-konflik yang sering atau banyak teradi didalam organisasi. Dengan makalah yang kami buat ini diharapkan dapat memberi pemaham kepada pembaca agar lebih mengerti tentang konflik yang terjadi dalam organisasi, dan diharapakan pembaca dapat mengerti untuk menangani atau menyelesaikan konflik yang mungkin suatu saat akan pembaca hadapi.
Dalam penyusunan makala ini kami selaku penulis, memperoleh banyak bantuan dari banyak pihak, karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kamipun menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam makalah yang kami susun ini, walaupun kami mengharapkan bebas dari kesalahan dalam makalah ini. Karena selalu ada kekurangan dalam sesuatu, oleh karena itu kami mengharapkan krtik dan saran yang membangun bagi kami agar lebih baik lagi, akhir kata sekali lagi kami sebagai penulis mengharapkan makalah ini dapat berguna bagi pembaca.


Depok, 03 Oktober 2013



Penyusun




Daftar isi

Kata pengantar………………………………………………………………………………………….........2
Daftar isi…………………………………………………………………………………………..........3
Bab 1 Pendahuluan
Latar belakang………………………………………………………………………………………………..4
Rumusan masalah………………………………………………………………………………………………....4
Bab 2 Pembahasan
Pengertian konflik………………………………………………………………………………………………….5
Definisi konflik………………………………………………………………………………………………….5
Jenis – jenis konflik……………………………………………………………………………………………….....6
Penyebab konfliK.………………………………………………………………………………………………………...6
Cara memecahkan konflik………………………………………………………………………………………………….8
Cara menghentikan konflik……………………………………………………………………………………………….....8
Motivasi………………………………………………………………………………………………..9
Teori Motivasi………………………………………………………………………………………………..9
Bab 3 Penutup
 Kesimpulan……………………………………………………………………………………...........10
 Saran…………………………………………………………………………………………………10
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………………..10


Bab  I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Organisasi adalah suatu hal yang bisa dikatakan tidak asing lagi bagi berbagai lapisan masyarakat. Sebab hampir disemua lapisan masyarakat membutuhkan organisasi untuk menjalankan suatu tujuan yang ini dicapai. Dewasa ini di Indonesia organisasi dapat dikatakan sedang dalam masa berkembang dengan munculnya banyak organisasi dalam bentuk lapisan masyarakat. Tidak menutup kemungkinan dalam sebuah organisasi terjadi konflik
Bukan hal umum jikalau didalam organisasi ada perbedaan pendapat yang memicu konflik. Namun dengan adanya konflik dalam suatu organisasi bukan berarti tidak ada cara untuk menyelesaikan masalah tersebut. Maka dari itu kami akan membahasa tentang konflik yang terjadi didalam organisasi dan cara menyelesaikannya. Agar konflik atau perbedaan pendapat tidak menghambat perkembangan sebuah organisasi tersebut.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa Definisi dari konflik ?
2. Sebutkan jenis – jenis konflik ?
3. Penyebab dan cara mengatasi konflik ?
4. Apa itu Motivasi ?
5. Jelaskan Teori Motivasi


Bab II
PEMBAHASAN

    A.      PENGERTIAN KONFLIK
Konflik adalah  perbedaan pendapat antara anggota satu dengan yang lain akibat kurangnya komunikasi di dalam organisasi.Konflik Organisasi (organizational conflict) adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya- sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan atau kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai dan persepsi.Konflik dapat menimbulkan bermacam-macam dinamika prilaku berorganisasi.
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik

   B.      DEFINISI KONFLIK
Ada beberapa pengertian konflik menurut beberapa ahli.
Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.

Menurut Gibson, et al (1997: 437), hubungan selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing – masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri – sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.


Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.

   C.      JENIS-JENIS KONFLIK
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 6 macam :
·         Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
·         Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
·         Konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
·         Konflik antar atau tidak antar agama
·         Konflik antar politik.
·         konflik individu dengan kelompok

   D.      PENYEBAB KONFLIK

  • Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.

Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.

  •  Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.

Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.

  •  Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.

Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatanhutan. Para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politikekonomisosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka.
  •  Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.

Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada



   E.      CARA UNTUK MEMECAHKAN KONFLIK
  o   ELIMINATION                                                                                                                                          
 Yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik
  o   SUBJUGATION/DOMINASI                                                                                                            
 Pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mentaatinya
  o   MAJORITY RULE                                                                                                                                
Suara terbanyak yang di ambil melalui voting menentukan keputusan
  o   MAJORITY CONSERT                                                                                                               
 Kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok minoritas merasa tidak terkalahkan dan menerima keputusan
  o   KOMPROMI                                                                                                                                 
Kedua belah pihak berusaha mencari jalan tengah
  o   INTEGRASI                                                                                                                                   
 Pendapat pendapat yang bertentangan di diskusikan, di pertimbangkan dan di telaah kembali Sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan semuanya

   F.       CARA MENGHENTIKAN KONFLIK
  •  Kemenangan salah satu pihak 
  •         Kompromi
  •  Rekonsiliasi pihak yang bertikai
  •  Saling memaafkan
  •  Kesepakatan damai
  •  Memberi perhatian
  •  Menggunakan orang ketiga untuk damai
  •  Menggunakan aturan yang ketat






    G.     MOTIVASI
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi.

Motivasi merupakan masalah yang kompleks dalam organisasi karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi adalah berbeda-beda. Dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula.Motivasi dapat ditimbulkan baik oleh faktor internal maupun eksternal tergantung darimana suatu kegiatan dimulai. Kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi internal. Begitu juga dalam suatu organisasi, setiap individu akan mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berbeda dan unik

     H.     TEORI MOTIVASI
Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan..

Motivasi dapat berupa motivasi intrinsic dan ekstrinsic. Motivasi yang bersifat intinsik adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain seperti status ataupun uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan hobbynya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah manakala elemen elemen diluar pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat seorang termotivasi seperti status ataupun kompensasi.

Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan untuk memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia akan dapat menjadi seperti apa. Landy dan Becker membuat pengelompokan pendekatan teori motivasi ini menjadi 5 kategori yaitu teori kebutuhan,teori penguatan,teori keadilan,teori harapan,teori penetapan sasaran.


Bab III
PENUTUPAN

Kesimpulan
                Dari pembahasan diatas kami dapat menarik kesimpulan bahwa kehadiran konflik dalam suatu organisasi tidak dapat dihindarkan. Konflik dalam organisasi dapat terjadi antara individu dengan individu, baik individu pimpinan maupun individu lainnya, konflik individu dengan kelompok maupun konflik antara kelompok tertentu dengan kelompok yang lain. Tidak semua konflik merugikan organisasi. Konflik yang ditata dan dikendalikan dengan baik dapat berujung pada keuntungan organisasi sebagai suatu kesatuan, sebaliknya apabila konflik tidak ditangani dengan baik serta mengalami peningkatan secara terbuka dapat merugikan kepentingan organisasi.


Saran
                Konflik terjadi karena adanya perbedaan atau masalah yang terbentur satu sama lain. Konflik dalam organisasi tidak bisa dihindari. Sebaiknya konflik itu diusahakan untuk dicarikan jalan keluarnya dan menjadi pembelajaran untuk membangun lebih baik lagi dalam suatu organisasi tersebut





DAFTAR PUSTAKA