Analisis kalimat efektif dan tidak efektif
Artikel online dari alamat blog
Analisis kalimat efektif dan tidak efektif menurut saya :
1.
...telah mengambarkan tentang sosok guru idaman nan
ideal. Saya yakin kata-kata beliau tidak asing lagi di telingga kita.
Koreksi
:
...telah mengambarkan tentang sosok guru
idaman dan ideal. Saya yakin pernyataan beliau tidak asing lagi
di telingga kita.
2.
Kunci sukses pendidikan yang pertama dan utama
adalah Akhlaq.
Koreksi
:
Kunci sukses pendidikan yang utama
adalah Akhlaq.
3.
...Guru benar–benar harus bisa menjadi
teladan dalam berakhlaq.
Koreksi
:
Guru harus bisa
menjadi teladan dalam berakhlaq.
4.
...Guru harus benar–benar menjadi penggali
minat dan pemompa semangat belajar anak sehingga setiap anak mampu
berpikir kritis dan belajar mandiri.
Koreksi
:
...Guru harus menggali minat dan semangat
belajar anak sehingga setiap anak mampu berpikir kritis dan belajar mandiri.
5.
...Jadi sebetulnya guru tidak perlu
banyak mengajar, justru lebih perlu banyak menggagas tentang beragam bintang
prestasi di langit yang perlu setiap siswa gapai.
Koreksi
:
Jadi seharusnya guru tidak perlu banyak
mengajar, justru lebih memerlukan pembelajaran tentang beragam prestasi yang perlu digapai oleh siswa.
6.
...karena otak anak dalam golden-age
sedang otak gurunya sudah mulai telmi..
Koreksi
:
...karena otak anak dalam masa perkembangan
sedangkan otak gurunya sudah mulai berkurang..
7.
...Guru harus benar–benar pengganti orang
tua yang menerapkan Asah, Asih, Asuh, namun sekali lagi bukan dalam arti
mengajar tapi mendidik.
Koreksi
:
...Guru harus menjadi pengganti orang tua
yang menerapkan Asah, Asih, Asuh, namun sekali lagi bukan dalam arti mengajar
tapi mendidik.
Analisis kalimat deduktif dan induktif menurut saya :
Paragraf 1
“Ki Hajar Dewantoro yang lahir
pada 2 Mei 1899dan tiap tanggal 2 Mei kita memperingati Hari Pendidikan
Nasional (Hardiknas), telah mengambarkan tentang sosok guru idaman nan ideal.
Saya yakin kata-kata beliau tidak asing lagi di telingga kita. Menurut beliau
seorang guru harus”
Analisis :Menurut saya paragraf 1 ini menunjukan kalimat deduktif.
Paragraf 2
“Kunci sukses pendidikan yang
pertama dan utama adalah Akhlaq. Guru benar–benar harus bisa menjadi
teladan dalam berakhlaq. Anak didik kebanyakan lebih percaya dengan gurunya
daripada orangtuanya, karena guru dianggap tahu segala-galanya. Untuk itu
segala tingkah laku, sopan santun guru akan menjadi panutan muridnya. Guru
kencing berdiri, murid kencing berlari.”
Analisis : menurut
saya paragraf 2 ini menunjukan kalimat
deduktif.
Paragraf 3
“Kunci sukses kedua adalah Minat
dan Semangat Belajar. Guru harus benar–benar menjadi penggali minat dan
pemompa semangat belajar anak sehingga setiap anak mampu berpikir kritis dan
belajar mandiri. Jadi sebetulnya guru tidak perlu banyak mengajar, justru lebih
perlu banyak menggagas tentang beragam bintang prestasi di langit yang perlu
setiap siswa gapai.”
Analisis : menurut
saya paragraf 3 ini menunjukan kalimat
induktif.
Paragraf 4
“Seorang bijak berpendapat bahwa
tugas guru itu ibaratnya bercerita tentang enaknya ilmu dan membangkitkan
selera anak untuk melahap ilmu tersebut. Keberhasilan tertinggi guru adalah
jika mampu mengubah siswa yang mogok belajar menjadi siswa lebih pandai dari
dirinya. Ini bukan tidak mungkin, karena otak anak dalam golden-age sedang otak
gurunya sudah mulai telmi, waktu belajar anak lebih luas, sementara waktu belajar
guru lebih terbatas, sumber belajar saat ini lebih banyak daripada sumber
belajar ketika guru kuliah.”
Analisis : menurut
saya paragraf 4 ini menunjukan kalimat
induktif.
Paragraf 5
“Kunci sukses ketiga adalah Pengasuhan
dan Pengayoman. Guru harus benar–benar pengganti orang tua yang menerapkan
Asah, Asih, Asuh, namun sekali lagi bukan dalam arti mengajar tapi mendidik.”
Analisis : menurut
saya paragraf 5 ini menunjukan kalimat
deduktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar